Senin, 13 April 2009

Pola Fikir Generasi Sekarang


Kemarin malam tepatnya malam minggu sekitar pukul 23.00 wib aku mendapatkan telfon salah sambung, biasanya ketika aku dihubungi nomer yang tak aku kenal, aku tak pernah mau menjawabnya. Ya tapi berhubung malam itu aku kesepian gak ada teman ngobrol, aku angkat aja nomer tak dikenal itu, tanpa aku sangka ternyata penelfon itu seorang cwok yang umurannya sebaya denganku dia tinggal di kota surabaya entah tepatnya surabaya mana aku tak tahu. Malam itu kita berkenalan secara singkat tentang siapa diri kita masing-masing sampai akhirnya dia bertanya padaku "sudahkah aku mempunyai suami atau kekasih?" aku menjawabnya dengan jelas bahwa aku masih lajang tetapi aku mempunyai seorang kekasih. Tanpa aku sangka setelah tau jawabanku itu, tanpa rasa sungkan dan canggung dia bertanya padaku "sudah berapa kali kamu berhubungan intim dengan kekasihmu?" jujur malam itu aku sontak kaget mendengarkan pertanyaan yang satu itu, dengan tersenyum yang terpaksa aku menjawab bahwa sampai saat ini dan insaallah sebelum pernikahan itu terjadi aku masih menjaga keperawananku. Setelah mendengar penjelasanku itu dia bilang bahwa aku aneh "koq pacaran serius belum berhubungan intim sich?" itu katanya.....Masyaallah malam ini aku berbicara dengan sosok seperti apa ya koq sampai aku dibilang aneh, itu yang ada dibenakku malam itu. Ternyata setelah panjang lebar kami berbicara aku jadi tau bahwa buat dia bahwa pacaran itu bukan hanya sekedar mengenal satu sama lainnya tapi pacaran itu butuh pengorbanan yang dimana pengorbanan itu wujud tindakan yang dalam tanda kutip tindakan itu adalah "hubungan intim", saat aku tanya atas dasar alasan apa dia punya pendapat seperti itu, dia mengungkapkan padaku "bahwa hidup ini mengikuti arus kehidupan yang ada saat ini, dimana globalisasi menjadi patokannya". Hmmm....buat ku pola fikir yang seperti itu dangkal sekali, bagaimana tidak dangkal jika cinta dan kasih sayang harus diwujudkan dengan hubungan intim semata dimana itu tidak bisa dipertanggung jawabkan dimata hukum dan norma agama.

Aku jadi berfikir, apa ini ya pola fikir kebanyakan generasi muda sekarang sehingga dilema seks bebas menjadi marak saat ini. Ternyata globalisasi saat ini begitu dahsyat dampaknya buat generasi muda Indonesia. Tipisnya moral dan imam generasi muda sekarang menjadikan begitu cepatnya paham-paham negatif yang masuk dalam diri suatu generasi. Sebagai generasi bangsa saat ini, aku hanya bisa turut prihatin melihat generasi sebayaku yang mempunyai pola fikir salah seperti itu, dimana aku juga tak bisa memberi masukan kepada sebaya-sebayaku yang sesat pikiran seperti itu karena untuk merubah pola fikir mereka yang seperti itu dibutuhkan proses yang panjang dan tak mudah. Disini aku hanya bisa bersuara dan berseru pada generasi-generasi penerus bangsa marilah kita bangkit, buka mata hati kita lebar-lebar agar kita tau mana yang baik dan mana yang buruk untuk kita anut, saat ini kita tak tau didepan sana masa depan akan menjadi seperti apa tapi yang pasti mulai sekarang kita harus berbenah dan terus belajar dan berusaha semaksimal mungkin untuk dapatkan hasil yang baik dan memuaskan diakhirnya!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar